Tips Sederhana Mengobati Flek Paru Pada Anak

Flek paru lebih dikenal dengan tuberkulosis atau TB. Penyakit yang menyerang organ paru-paru ini, disebabkan oleh kuman yang bernama Mycobacterium tuberculosis yang gejalanya sangat bervariasi. Tuberculosis merupakan bakteri infeksi menular. Jenis bakteri ini dapat menyerang orang dewasa, anak-anak di bawah dua tahun, anak dengan gizi buruk dan orang-orang yang memiliki imunitas yang sangat rendah serta orang yang hidup di lingkungan masyarakat yang terinfeksi oleh bakteri ini.

Gejala yang dapat terlihat ketika flek paru pada anak menyerang, yaitu batuk lebih dari tiga minggu, batuk yang disertai darah, nafsu makan yang menurun, demam tanpa sebab yang jelas, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, lemas atau nyeri dada.

Pengobatan flek paru pada anak, bisa dengan menggunakan obat sintetik maupun dengan menggunakan obat herbal. Pengobatan dengan menggunakan obat sintetis dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya, terutama bagi organ hati dan ginjal anak. Sedangkan pengobatan secara herbal dirasakan lebih aman, karena dapat terhindar dari resiko kerusakan organ hati dan ginjal.

Adapun pengobatan flek paru pada anak dengan obat-obat herbal, adalah sebagai berikut :

Berikan anak sambiloto, meniran, bawang putih, adas dan habbatusauda. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanolik biji jintan hitam dan herba sambiloto dapat meningkatkan produksi Imunoglobulin Yolk sebagai anti tuberkolosis. Dibandingkan dengan ekstrak herba sambiloto, ekstrak jintan hitam dengan dosis 50 mg/kgBB lebih ampuh meningkatkan titer antibodi pada kuning telur.

Untuk menunjang  pengobatan herbal, disarankan untuk mengosumsi alpukat dan sari kelapa murni.

Perbaiki sirkulasi udara dan sinar matahari di dalam rumah. Dengan membuka jendela  di rumah setiap hari.

Selain diberikan pengobatan herbal, dipelukan pula pemeriksaaan lebih lanjut untuk melihat berapa besar keberhasilan penggunaan pengobatan secara herbal yang digunakan.

Rutinlah mengosumsumsi obat herbal atau obat dengan bahan yang alami dan periksa kembali dengan cara di rontgen dan laboratorium darah, setiap 3 bulan sekali.